Hari
ini, biarkan hati bercerita kepada senja, bahwa alamat setiap rasa adalah
kebahagiaan dan kesedihan. Tak peduli sesederhana apapun itu, tak peduli
serumit apapun itu. Walaupun kesedihan mencuri waktu lebih lama dari pada
kebahagiaan. Tak heran jika banyak manusia yang ternggelam dalam kesedihannya.
Padahal , kebahagian atau kesedihan itu hanyalah selintas rasa yang sekian
waktu akan segera berubah menjadi kenangan. Adakalanya kenangan pahit yang
menyengsarakan lebih bernilai daripada kenangan manis yang membahagiakan.
Maka,
jika boleh menunjuk, sebenar-benarnya rasa adalah rasa yang dirasakan pada masa setelah mati. Disanalah
sebenar-benarnya kebahagiaan dirasakan dan sebenar-benarnya kesedihan
ditemukan. Tak lagi selintas, tak lagi selintas dengan begitu cepat. Bahkan ada
yang tak merasakan kebahagiaan secuilpun atau kesedihan barang setetes.
Benar-benar sejati.
Di
senja kali ini, biarkan langit yang membawa kabar, bahwa awalan selalu
disempurnakan dengan sebuah akhiran. Dan tentu saja ada jeda yang
menjembataninya. Idealnya ketiga hal
dijalankan dengan penuh kebaikan. Jika tidak, pastikan berakhir dengan kebaikan. Sebagaimana hidup
manusia harus disempurnakan dengan kematian. Tak salah jika keutamaan hidup
adalah memastikan mati dalam keadaan khusnul khatimah. Karenanya, kita tidak
boleh berlama-lama dalam keburukan dan kemaksiatan.
Di
penantian tenggelamnya matahari ini, biarkan rumput menari diriak aliran
sungai, bergoyang didesau angin tepi sungai belakang rumahku, menangis diinjaki
kaki atau menghilang perlahan ditelan kerbau-kerbau gembalaan. Tak usah
didiamkan, dia akan mati dengan sendiriya. Selayaknya hidup dan kehidupan, tak
usah khawatir dengan segala ujian. Tak perlu takut dengan cobaan yang beragam
rupa. Kecil atau besar, yang hidup pasti akan mati bukan. Terima saja. Jalani
saja dengan sebijak mungkin, dan beri makna dalam tiap episodnya. Agar bisa
meninggalkan kemanfaatan. Agar bisa berjejak dalam ketiadaan. Jelang
senyap gelap ini, mari dengarkan harmoni
kehidupan dengan syahdu. Setiap orang punya irama masing-masing, kadang sama,
tak jarang berbeda. #ujungnya tak nampak namun akhirnya ada #catatan menata
hati