Laman

Sabtu, 20 Agustus 2016

Pada senja kuceritakan

Hari ini, biarkan hati bercerita kepada senja, bahwa alamat setiap rasa adalah kebahagiaan dan kesedihan. Tak peduli sesederhana apapun itu, tak peduli serumit apapun itu. Walaupun kesedihan mencuri waktu lebih lama dari pada kebahagiaan. Tak heran jika banyak manusia yang ternggelam dalam kesedihannya. Padahal , kebahagian atau kesedihan itu hanyalah selintas rasa yang sekian waktu akan segera berubah menjadi kenangan. Adakalanya kenangan pahit yang menyengsarakan lebih bernilai daripada kenangan manis yang membahagiakan.
Maka, jika boleh menunjuk, sebenar-benarnya rasa adalah rasa yang dirasakan  pada masa setelah mati. Disanalah sebenar-benarnya kebahagiaan dirasakan dan sebenar-benarnya kesedihan ditemukan. Tak lagi selintas, tak lagi selintas dengan begitu cepat. Bahkan ada yang tak merasakan kebahagiaan secuilpun atau kesedihan barang setetes. Benar-benar sejati.

Di senja kali ini, biarkan langit yang membawa kabar, bahwa awalan selalu disempurnakan dengan sebuah akhiran. Dan tentu saja ada jeda yang menjembataninya. Idealnya ketiga hal  dijalankan dengan penuh kebaikan. Jika tidak, pastikan  berakhir dengan kebaikan. Sebagaimana hidup manusia harus disempurnakan dengan kematian. Tak salah jika keutamaan hidup adalah memastikan mati dalam keadaan khusnul khatimah. Karenanya, kita tidak boleh berlama-lama dalam keburukan dan kemaksiatan.


Di penantian tenggelamnya matahari ini, biarkan rumput menari diriak aliran sungai, bergoyang didesau angin tepi sungai belakang rumahku, menangis diinjaki kaki atau menghilang perlahan ditelan kerbau-kerbau gembalaan. Tak usah didiamkan, dia akan mati dengan sendiriya. Selayaknya hidup dan kehidupan, tak usah khawatir dengan segala ujian. Tak perlu takut dengan cobaan yang beragam rupa. Kecil atau besar, yang hidup pasti akan mati bukan. Terima saja. Jalani saja dengan sebijak mungkin, dan beri makna dalam tiap episodnya. Agar bisa meninggalkan kemanfaatan. Agar bisa berjejak dalam ketiadaan. Jelang senyap  gelap ini, mari dengarkan harmoni kehidupan dengan syahdu. Setiap orang punya irama masing-masing, kadang sama, tak jarang berbeda. #ujungnya tak nampak namun akhirnya ada #catatan menata hati