Laman

Jumat, 31 Januari 2014

Semangat itu tak akan pupus...

Pebruari 2012

Langkah itu baru ku mulai.
Saat musim libur kuliah datang, teman2 sudah bersiap siap dengan agenda liburannya masing2. Pulang kampung, fieldtrip, kerja part time atau menetap di kos an menghabiskan uang bulanan mengunjungi shopping center di Kota. Di kos an, Aku yang paling jarang pulang kampung. Bukan karena tak rindu keluarga, bukan itu. Aku menunggu kepulangan teman2 dari Pare "Kampung Inggris". Dari berbagai sumber internet dan temen2 yang yang baru pulang, Aku juga baru tahu tentang Pare. Pare adalah sebuah kecamatan di Kota Kediri,bisa ditempuh 30 menit dengan bis kota,di  Jawa Timur. Tak jauh dari alun2 kota Pare, 2 desa yaitu desa Pelem dan Tulung Rejo. Disebut kampung Inggris bukan karena banyak orang Inggris di sini, tapi karena banyaknya lembaga kursus bahasa inggris yang didirikan oleh penduduk sekitar #Subhanallah, keren deh. Ada sekitar 100 an lembaga kursus di sini. Tak hanya program bahasa inggris komplit yang disediakn, tapi juga bahasa lain, Korea, arab, Mandarin dan bahasa Jepang.

Tapi itu cerita saat kuliah, saat semua terasa terbatas bahkan untuk program fieldtrip prodi. Tak ada list agenda liburan ke luar kota dalam daftar liburanku. Bisa kuliah saja, bersyukur sekali. Kuliah lancar, IPK baik2 saja, wisuda tepat waktu sudah cukup membuatku senang.

Alhamdulillah, beasiswa dari pemkab cair, meskipun kuliahku sudah selesai. Tak ku sia2kan kesempatan ini sebagai peluang bisa menginjakkan jejak di pulau jawa terutama Pare "kampung Inggris". Berbekal beasiswa, tambahan saku dari Bapak, tabungan dari gajiku 6 bulan bekerja Aku bisa memesan tiket via jasa reservasi.Sedihnya harus sendiri, kalo masih kuliah pastinya bareng  temen2 sekelas. Tak apalah, perjalanan pertama terjauhku.

Bismillahi majreha.......Lion DJM-CGK pukul 05.40 WIB, Setia Kencana Jakarta- Kediri 13.00 WIB. Sepanjang perjalanan, tak henti ku berdoa (katanya doa musafir diijabah). Kumanfaatkan untuk berdoa sebanyak mungkin, selamat sampai tujuan, berkumpul lagi dengan majelis pekanan yang akan ku tinggal selama 3 bulan (3 hari pertama di Pare, aku sudah dapat kelompok lagi). 18 Jam perjalanan bis malam, alhamdulillah aku menghirup udara kota Kediri. 30 menit kemudian Aku sudah di Kota Pare 'Kampung Inggris". Pagi itu juga langsung dapat penginapan (itu enaknya jika menggunakan jasa reservasi). Sampai di sana kita tak bingung mencari kos an selama program. Dari jam 7 pagi sampai 9 malam, kampung ini ramai dengan cap cis cus para siswa yang berbahasa Inggris, baik di Kantin, Jalan, Gang, saat sarapan, makan siang atau istirahat. Aku masih belum terbiasa saat pagi pertama di sini. Pukul 3 surau2 sudah mengumandangkan azan pertamanya membangunkan para warga untk bersiap2 sholat shubuh. 03.40 waktu shubuh sudah masuk. Pukul 6 pagi kantin2 sudah di penuhi dengan para siswa dari seluruh Nusantara untuk sarapan dan bersiap ke tempat kursus masing sesuai program yang diambil. Apa yang ku kerjakan di hari pertama....????




wisata kebaikan,,,

Menikmati perjalanan wisata dimana sepanjang perjalanan keindahanlah
yang terlihat dan terasa. Semua begitu menyenangkan. Kehidupan
ini adalah juga sebuah wisata, jika yang kita lakukan adalah keburukan
maka yang kita lihat dan rasakan adalah pemandangan yang buruk.
Dan jika yang kita lakukan adalah kebaikan, maka yang terlihat dan terasa
adalah pemandangan yang indah. Indah atau buruknya pemandangan, kitalah yang
menentukan. Mari menghamparkan pemandangan keindahan dengan
prilaku prilaku kebaikan.

Senin, 20 Januari 2014

Energi Kehidupan yang Harus Selalu Ada

   Hidup ini membutuhkan sandaran energi dan kekuatan.
   Jika sumber enenrgi kita untuk bergerak adlaah makanan
   dan Oksigen, maka energi lain yang membuat hidup kita
   bertahan menghadapi rintangan adalah ibadah.

   Setiap yang bergerak itu memerlukan energi. Kadang
   energi dibutuhkan untuk melahirkan energi baru lagi.
  Seperti air yang mengalir memutar turbin, lalu turbin memutar
  pembangkit lidtrik. Listrik menjadi energi bagi bermacam sarana hidup.

 Allah tentu tidak miskin pemberian, kepada siapapun hambaNya.
  Tetapi sering kali kita sendiri yang menghambat datangnya pertolongan Allah
 bahkan menutup jalan dan pintuNya. Padahal sebenarnya di sanalah tersimpan
 energi2 kehidupan yang membuat kita tetap bertahan menghadapi rintangan: Ibadah.


   

Bekal...

Berbekallah untuk perjalanan yang pasti akan kau lalui.
Apakah kau rela menjadi teman suatu kaum yang memiliki
bekal, sementara kau sendiri tak berbekal...


Ada satu bekal yang harus dimiliki seorang kader dakwah, setelah ikhlas dan ilmu yaitu selalu mengikat hati diri bersama jama'ah. Perintah berjama'ah sangat dekat dnegan anjuran Rosulullah tentang mencari
sahabat atau menjalin persahabatan dengan orang2 shalih. Rosul mengatakan duduk dan berdekatan dengan
orang2 sahlih akan menularkan kebaikan. Sebagaimana  firman Allah QS. Ali Imran 103 " dan berpegang
teguhlah pada tali agama Allah kalian semua dan jangan berpecah belah"...

Ada 2 manfaat kenapa kita dianjurkan untuk hidup berjama'ah:
1. Perjalanan yang kita lakukan menjadi lebih terjamin
    Dengan hidup lebih berjama'ah , berbagai kekeliruan langkah dan sikap yang kita lakukan
    bisa diluruskan oleh nasihat saudara2 yang lain. QS Al Ashr 4 alasan yang menjadikan manusia
    terhindar dari kerugian :
    a. Beriman
    b.  Amal shalih
    c. Saling menasehati dalam kebenaran
    d. saling menasehati dalam kesabaran

Coba dibayangkan, 2 alasan terakhir , sulit terwujud bila kita tidak dalam jama'ah.
 Karena saling             menasehati sulit dilakukan kecuali dalam sistem nilai yang
ada dalam sebuah jama'ah. Rahasia lainnya adalah menciptakan variasai dalam
melakukan amal shalih. Seperti layaknya variasi menu makanan yang kita peroleh
dari banyaknya teman dalam sebuah perjalanan. semakin bnayak kita berteman,
semakin banyak pula variasi menu makanan yang kita peroleh.

2. Disebutkan dalam hadist Nabi HR. Imam Muslim dikatakan bahwa ketika seorang mukmin  itu duduk
bersama mukmin lainnya, ia mendapatkan ampunan dari Allah. Karena mereka adalah kaum yang tidak menyakiti teman duduk mereka. Juga dengan sikap mereka berdekatan dengan ahli kebaikan itu adalah kebaikan dan perjalanan bersama jama'ah itu adalah syarat kemenangan.

Inilah yang menjadi alasan dari alasan yang lainnya , mengapa aku di sini, berada bersama mereka yang menghujamkan dirinya untuk perbaikan diri dan ummat. Jika jama'ah ini masih berkitabkan alqur'an dan Rosulullah sebagai teladan, aku masih di sini. Tak peduli jalannya sempit, menghimpit, panjang dan berliku. Insya Allah...

Membuka Pintu Kedewasaan....


Tumbuh menjadi dewasa itu sudah semestinya. Tapi tumbuh dewasa tidak terjadi secara otomatis. Karena kedewasaan adalah prilaku dan sikap. Tidak diukur dari usia dan berapa lama ia mengarungi hidup. Tak ada kematangan yang diperoleh secara instan. Kedewasaan  adalah puncak  dari kekuatan hidup yang harus kita miliki  untuk  memberi makna dan arti dalam perjalanan hidup kita. Jiwa ini perlu benturan dan tantangan sehingga kita bermujahadah. Dari mujahadah inilah akan muncul kualitas iman yang baik.


        Ketika Ali Bin Abi Thalib bersedia menggantikan Rosulullah di atas tempat tidurnya, saat beliau akan hijrah ke Madinah . tentu bukan karena keberanian Ali semata, tetapi karena ia mengerti apa yang harus ia lakukan untuk Rosul dan ummat islam di Madinah. Ini bukan semata pengorbanan jiwa tapi cerminan kedewasaan yang dimulai dari keberanian…


          Kita perlu memberi makanan hati supaya  jiwa stabil dan tidak meledak-ledak yang menunjukkan ketidakdewasaan. Kita perlu menjaga sifat-sifat positif seperti memperbaiki kualitas sholat, ibadah sunnah, membaca Al quran, berdoa dan mendalami ilmu-ilmu agama dengan membaca dan berguru dengan orang-orang sholeh..

Perjalanan

Saat mata terbuka, asa ada pada benaknya



saat pandangannya tertuju ke depan,
ia tahu alam punya sejuta cerita untuknya


Saat ia menghirup udara semesta ,
ia sadar menikmati pengalaman selanjutnya

Saat kakinya mengayun pasti,
ia sadar kepuasan adalah tujuan pribadinya

Saat senyum terlintas di bibirnya,
ia tahu semangat adalah energi untuk terus berbagi

Dan saat menatap lainnya,
ia sadar kebersamaan adalah yang ia cari

Karena perjalanan adalah kebahagiaan dan inspirisasi

to me

Kamis, 02 Januari 2014

inilah aku...

Memang tidak gampang menandai penyuka warna ini. Kadang kelihatan lembut, kadang kelihatan kaku dan kadang tertutup. Yang pasti mereka amat dikuasai oleh emosinya. Mereka gampang terharu hanya untuk urusan yang kelihatannya sepele buat kebanyakan orang. Mereka gampang menangis dan gembira untuk hal yang menyentuh perasaannya.

Tapi tak ada yang membuat mereka tersinggunng sekali. Mereka sebetulnya orang yang penyabar, tidak pendendam meskipun hatinya sering luka atau dilukai. Ia melihat dunia ini sebagai satu wilayah yang romantios sekaligus mengandung banyak ranjau yang bisa membahayakan suasana hatinya. Ada kalanya ia tersungkur dan mundur, tapi penyuka warna biru biasanya tabah dan mencoba untuk bangkit dan berusaha mencapai apa yang diinginkan.

Bedanya dengan warna lain, ia tidak menggebu-gebu. Ia selalu tenang, sopan, tidak terlalu mencolok dalam bersikap, tidak ekstrim dan menghindari kalimat yang sinis, tajam atau kasar. Ia ingin berdamai dengan dunia, dengan alam semesta dan seluruh mahluk yang ada di bumi. Ini jangkauan gedenya. Jangkauan kecilnya, ia ingin ramah dengan siapa saja dan ingin juga mendapatkan keramahan yang serupa.

Tapi apa yang menjadi unggulannya. Ia selalu berusaha rapi tapi tidak genit. Ia selalu berusaha tampil sebaik-baiknya, tapi tidak sok. Ia selalu ingin lebih baik dari orang lain tanpa harus menganggap orang lain sebagai saingan yang harus disingkirkan.

Ada kalanya penyuka warna biru nampak loyo dan selalu hal ini berkaitan dengan emosi jiwanya. Ia memang tidak bisa menerima situasi yang dirasakan atau yang orang lain rasakan kalau hal itu dianggapnya tidak adil.

Mereka yang menyukai warna biru yang gelap cenderung lebih suka menarik diri dan lebih gampang tersentuh perasaannya. Sebaliknya mereka yang menyukai warna biru yang cenderung lebih terang lebih periang dan bisa menerima segala sesuatu dengan lebih positif. Yang menyuka warna biru mencolok atau biru benhur, termasuk bukan dalam golongan penyuka warna biru kebanyakan. Ia amat ekstrovert, terbuka dengan emosinya. Dan emosinya itu gampang membara. Ia memang beda deengan penyuka warna biru yang lain.