Anak-anak berlarian dengan gembiranya. Tak hirau basah kuyub dan teriakan Ustadz agar masuk kelas dan melanjutkan pelajaran. Amat gembiranya bisa bermain hujan yang beberapa penelitian menyebutkan imun anak akan kuat saat bisa menikmati hujan secara langsung. Melihat mereka seperti menonton kembali episode masa kecilku. Kala hujan turun, berlarian sepanjang jalan dan trotoar untuk bermain air hujan yang mengalir sambil bermain kapal-kapalan, diambil dari potongan-potongan kayu yang hanyut atau mandi di pancuran atap rumah dan menganggapnya seperti air terjun. Hujan adalah waktu yang ditunggu siswa Sekolah Alam untuk bermain air tanpa khawatir dimarahi guru karena prilaku tidak hemat energi. Bayangkan, bisa bermain air sepuasnya tanpa takut rekening PDAM membengkak,, Tentu itu sangat ditunggu mereka. "gratis kok, Bu" boleh ya...? rayu mereka. Guru tidak melarang dengan catatan tidak sedang flue dan membawa pakaian ganti. Wahh, jangan ditanya, hampir setiap hari isi tas mereka penuh dan berat karena membawa pakaian.
Hujan selalu membawa cerita sendiri bagi anak-anak dan aku. Sungguh, ada bahagia sendiri ketika bermain hujan-hujannan. Teorinya sendiri kudapatkan setelah dewasa, anak yang sering bermain hujan, tubuhnya akn membentuk kekebalan sendiri saat melawan sakit. Dan itu aku alami, Alhamdulillah, aku jarang sakit. Cerita lain adalah keceriaan berhujan-hujanan.
Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan makhluk
hidup di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan
aktivitas di suatu tempat, tidak hanya manusia, tapi hampir semua
makhluk.
"Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan
dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS:
Qaaf (50) : 9)"
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”(QS: Az-Zukhruf : 11)
Allah telah menurunkan hujan sebagai rahmat di saat diperlukan oleh
seluruh makhluk. Allah pula menurunkan hujan agar banyak orang mendapat
kegembiraan setelah bertahun-tahun hamper putus asa menunggu. Karena
itu, al-Quran menyebut hujan sebagai rahmat dan berkah.
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS: Asy-Syuura [41] : 28).
Keberkahan lain dari hujan merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa'. Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak
boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan,
padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh
karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik
memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078). Jika begitu banyak keberkahanNya saat hujan turun, sudahkah aku berdoa sebayak tetesNya yang jatuh ???? ( November hujan; banyak doa yok..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar