Udara dingin
menusuk terasa hingga ke sum tulang.
Sejak akhir Oktober, Jambi terus diguyur
hujan setiap harinya. Alhamdulillah, udara makin segar, langit biru dan aktifitas
KBM Sekolah Alam kembali lancar setelah 3 bulan lebih diselimuti kabut asap.
Samar terdengar derit pintu kamar
sebelah dibuka, berikutnya suara listrik dihidupkan. “Oh, Nenek
terbangun untuk buang air “ gumamku. Kulirik jam di HP jadulku, 03.40 WIB. Segera aku bangkit, meskipun kantuk masih menggantung. Ku ambil air minum
dari atas rak yang sudah kusiapkan
sebelum tertidur semalam. Sadarku kembali, kulangkahkan kaki untuk membersihkan
diri dan ingin mengadu kepada pemilik
kehidupan.
Takbirku disambut hening malam. Mengadu yang Maha Sudi mendengarkan, meminta kepada
yang Maha Memberi, menyerahkan kelemahan
diri kepada yang Maha Kuat dan mengiba kepada
yang Maha selalu Empati. Bapak, Mamak, Kakang, ayuk dan adikku. Moga
Allah limpahkan kebaikan selalu bersama mereka. Sebagai, madrasah pertamaku;
keluarga adalah rumah tempatku akan
kembali. Susah dan senang, mereka selalu ada menemani. Guru-guru kehidupan yang
selalu menginspirasi, menempa diri untuk selalu kuat dan tegar dalam banyak kondisi. Siswa-siswa SA Al Fath yang membuatku selalu
terus belajar tiada henti, jadikan mereka generasi qur’ani ya Robb, generasi
pemimpin negeri yang taat dan bijak kelak nantinya. Jadikan kesabaran seluas
samudra kehidupan-Mu , hingga kelak persaksian mereka, kuraih RidhoMu.
Kuserahkan masa depanku atas kehendakMu. Kuintip pun tak mampu, karenanya aku percaya
bahwa Engkau selalu memberikan yang terbaik.Kuatkan hati ini untuk terus berdiri di depan kelas, membuka jendela cakrawala kehidupanMu bersama anak-anak. Jadikan aku pemenang dari setiap perlombaan yang Engkau bentangkan. Seberat apapun amanah ini, aku tahu Engkau akan selalu menguatkan. Sesungguhnya doa-doa kami Engkau genggam, dan akan melepaskannya satu persatu. Dengan semangat merah tintaku, kutorehkan cita-cita ini, kiranya Engkau kabulkan satu persatu. aamiinn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar